Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2)

Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2) - Hallo sahabat ElaiSaja, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2)
link : Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2)

Baca juga


Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2)

Nama portal : the Praying Hands Monument
Lokasi : Jl. Poros Mangkupalas - Palaran Samarinda.

Dibangun pada tahun 1973 oleh otoritas Adpel (Administrasi Pelayaran) Samarinda sebagai landmark pelabuhan pembantu berkode nomor 69, masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan Batang 69 dimana kata Batang merujuk pada konstruksi rakit tambatan kapal yang dibuat dari kayi gelondongan.

Seperti diketahui, era 70-80an DAS (Daerah Aliran Sungai) Mahakam merupakan sentra industri perkayuan terbesar di negeri ini dan pelabuhan merupakan fasilitas vital yang berfungsi sebagai terminal dan berperan penting dalam hal logistik, transportasi dan distribusi. Tak heran pada masanya pelabuhan ini terlihat lebih ramai dan sibuk dibandingkan dengan terminal angkutan darat diwilayah kota sekalipun.

Ada banyak cerita dan kenangan atas monument ini, saya hanya dapat menyebutkan beberapa seperti; monument ini oleh penduduk lokal disebut juga tugu berhala. Konon sebutan ini merupakan sindiran mayoritas warga yang beranggapan patung atau monument merupakan manifest berhala dalam konteks salah satu Agama. Tidak lama, otoritas Adpel menyikapi hal ini dengan membuat relief kaligrafi Arab bertuliskan alhamdulillah sebagai jawaban atas kritikan warga.

Di era ‘90an pelabuhan ini akhirnya ditutup, seiring dengan kolapsnya industri perkayuan. Yang tersisa hanya bangunan monument dan areal pelabuhan yang kini beralih fungsi sebagai kawasan penumpukan material bahan bangunan.


Demikianlah Artikel Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2)

Sekianlah artikel Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2) dengan alamat link https://elaisaja214.blogspot.com/2014/05/perjuangan-kebangkitan-nasional-di.html

0 Response to "Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2)"

Posting Komentar